Apa yang lebih indah dari harumnya mawar berembun yang tumbuh di tepi danau, ketika dinginnya pagi beranjak dengan sopan saat semburat tipis mentari mengintip di cakrawala?
Waktu purnama semalam permisi untuk pergi, meninggalkan senyum tipisnya yang cantik dalam hatimu?
Yaitu saat engkau tahu di balik semua keindahan pagi itu, ada bahagia dari seorang sahabat masa kecil yang sedang tersenyum mengingatmu.
Ia antarkan harimu itu dengan lantunan doa indah yang menghubungkan engkau, dia, dan Tuhanmu, dalam satu tali cahaya yang menyala.
Kemudian ia biarkan doa itu terbang berarak dengan riang ke langit.
Maka purnama, embun, mawar, danau, dingin, dan semburat mentari saat itu berbicara bersama:
Hari ini engkau akan tersenyum, sebagaimana Tuhan tersenyum pada engkau dan dia, saat itu.
Apa yang lebih indah
ReplyDeletedari harumnya mawar berembun
yang tumbuh di tepi danau,
ketika dinginnya pagi beranjak dengan sopan
saat semburat tipis mentari mengintip di cakrawala?
Waktu purnama semalam permisi untuk pergi,
meninggalkan senyum tipisnya yang cantik dalam hatimu?
Yaitu saat engkau tahu
di balik semua keindahan pagi itu,
ada bahagia dari seorang sahabat masa kecil
yang sedang tersenyum mengingatmu.
Ia antarkan harimu itu dengan lantunan doa indah
yang menghubungkan engkau, dia,
dan Tuhanmu,
dalam satu tali cahaya yang menyala.
Kemudian ia biarkan doa itu terbang berarak dengan riang ke langit.
Maka purnama, embun, mawar, danau, dingin, dan semburat mentari
saat itu berbicara bersama:
Hari ini engkau akan tersenyum,
sebagaimana Tuhan tersenyum pada engkau dan dia, saat itu.
http://suluk.blogsome.com/2006/05/07/doa-untuk-sahabat/
Halo dijah
ReplyDelete*lambai tangan*
hiks.