Monday, September 19, 2011

Nasi

Saya suka makan nasi. Hari-hari saya makan nasi. Pagi saya makan nasi, tengahari saya makan nasi, malam saya makan nasi. Kalau saya tak makan nasi selama 3 hari saya akan tertekan dan tangan saya boleh terketar-ketar. Makan nasi dan telur dadar sudah boleh buat saya gembira. Makan nasi dan ikan kembung goreng dan kicap dan sambal belacan akan membuatkan hati saya menyanyi girang dan akan tidur sambil tersenyum. Nasi adalah sangat best.
Baru-baru ini saya berperasaan yang nasi sudah menjadi bubur, tiada apa yang boleh dilakukan. Saya tak berapa suka bubur. Tapi saya tak boleh nak mengnasikan semula bubur. Tapi bubur belum hangus. Sudah terlebih tambah air, perlukah saya mengabaikan bubur atas dapur sebab saya tak suka bubur? Kalau saya biar lama-lama bubur atas dapur mungkinkah bubur akan hangus? Bila hangus sia-sialah beras dan air di atas dapur..Dengan bil elektrik yang senantiasa mencanak naik, saya kira ketakbestan akibat mengabaikan bubur adalah lebih besar. Dengan rumah yang kecil, bau benda hangus akan melekat di segenap pelusuk rumah. Dan periuk belanga adalah bukan hak milik kekalku!!!
Mahu tidak mahu, saye perlu terima hakikat no nasi this time. Bubur. Bubur. Semoga jadi bubur yang sedap macam bubur ayam McD!! Takpon jadi kanji special Mak Jah Rapat Setia!! AMIN BlogBooster-The most productive way for mobile blogging. BlogBooster is a multi-service blog editor for iPhone, Android, WebOs and your desktop

No comments:

Post a Comment